Posted on Leave a comment

Perbedaan Cara Membersihkan Exhaust Fan Ceiling dan Wall Mounted

Exhaust fan adalah alat penting dalam sistem ventilasi rumah maupun tempat usaha. Fungsinya membantu mengeluarkan udara kotor, bau, dan kelembapan yang menumpuk di dalam ruangan. Namun, agar exhaust fan dapat bekerja maksimal, perawatan berkala—terutama pembersihan—menjadi hal yang wajib di lakukan.

Exhaust fan yang jarang di bersihkan akan di penuhi oleh debu, minyak, dan kotoran yang menumpuk di baling-baling, motor, dan filter, sehingga kinerja alat menurun dan konsumsi listrik meningkat. Cara membersihkan exhaust fan juga harus di sesuaikan dengan jenisnya, karena exhaust fan ceiling (plafon) dan wall mounted (dinding) memiliki perbedaan desain dan posisi pemasangan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail perbedaan cara membersihkan kedua jenis exhaust fan tersebut agar Anda dapat merawatnya dengan tepat dan aman.

Baca Juga Artikel Lainnya : Exhaust Fan untuk Aplikasi Komersial Restoran, Pabrik, dan Gudang

Apa Itu Exhaust Fan Ceiling dan Wall Mounted?

  • Exhaust Fan Ceiling
    Adalah exhaust fan yang di pasang di plafon, biasanya terhubung dengan saluran pembuangan (ducting) ke atap atau luar bangunan. Jenis ini sering di gunakan di kamar mandi, dapur, atau ruang tertutup tanpa ventilasi alami.
  • Exhaust Fan Wall Mounted
    Adalah exhaust fan yang di pasang di dinding dan umumnya langsung mengalirkan udara keluar melalui sisi dinding. Jenis ini banyak di gunakan di dapur rumah, gudang, bengkel, dan area komersial.

Kedua tipe ini memiliki perbedaan dari sisi desain, posisi, dan tingkat aksesibilitas saat di bersihkan.

Perbedaan Cara Membersihkan Exhaust Fan Ceiling dan Wall Mounted

1. Akses Lokasi

  • Ceiling:
    Exhaust fan plafon biasanya terletak di atas kepala dan terpasang cukup rapat di dalam plafon. Untuk membersihkannya, Anda perlu tangga yang stabil dan mungkin harus membuka sebagian plafon untuk menjangkau bagian motor.
  • Wall Mounted:
    Posisi fan di dinding umumnya lebih mudah di jangkau. Cukup menggunakan bangku kecil atau bahkan dapat di bersihkan sambil berdiri jika di pasang di ketinggian sedang.

Kesimpulan: Wall mounted lebih mudah di akses, ceiling membutuhkan persiapan alat tambahan seperti tangga.

2. Proses Pembongkaran

  • Ceiling:
    Biasanya terpasang dengan baut atau sistem klip yang harus di lepas terlebih dahulu. Anda mungkin juga harus membuka penutup ducting untuk membersihkan saluran udara yang terhubung.
  • Wall Mounted:
    Lebih sederhana karena umumnya hanya terdiri dari baling-baling dan penutup depan. Cukup melepas baut atau klip penahan tanpa membongkar banyak bagian.

Kesimpulan: Wall mounted lebih mudah di bongkar, ceiling memerlukan lebih banyak langkah dan ketelitian.

3. Bagian yang Dibersihkan

  • Ceiling:
    Bagian yang wajib di bersihkan meliputi:
    • Penutup kipas
    • Baling-baling
    • Ducting atau saluran udara
    • Filter udara jika tersedia
  • Wall Mounted:
    Fokus pada:
    • Baling-baling
    • Penutup depan
    • Dinding sekitar fan

Kesimpulan: Ceiling biasanya memerlukan pembersihan ducting tambahan, wall mounted lebih fokus pada kipas dan sekitarnya.

4. Tingkat Kesulitan

  • Ceiling:
    Cenderung lebih sulit karena posisi di atas kepala dan terkadang membutuhkan dua orang (satu memegang tangga, satu membersihkan).
  • Wall Mounted:
    Lebih mudah di lakukan sendiri, terutama untuk pembersihan ringan.

Kesimpulan: Ceiling memerlukan waktu dan tenaga lebih di bandingkan wall mounted.

Langkah Umum Membersihkan Exhaust Fan Ceiling dan Wall Mounted

a. Matikan Daya Listrik

Selalu cabut sambungan listrik sebelum mulai membersihkan exhaust fan untuk mencegah risiko korsleting atau cedera.

b. Lepas Penutup dan Baling-Baling

Gunakan obeng jika perlu, dan lepaskan komponen dengan hati-hati agar tidak merusak klip atau baut.

c. Bersihkan dengan Lap Basah dan Sabun

Gunakan kain lembut yang sudah di basahi sabun cair untuk membersihkan baling-baling, penutup, dan saluran udara. Untuk kotoran membandel, gunakan sikat kecil.

d. Keringkan dengan Lap Kering

Pastikan semua bagian yang di bersihkan sudah benar-benar kering sebelum di rakit kembali.

e. Pasang Ulang dan Lakukan Uji Coba

Setelah di rakit ulang, hidupkan exhaust fan dan pastikan suara kembali normal dan putaran kipas lancar.

Tips Tambahan

  • Lakukan pembersihan exhaust fan minimal setiap 2–3 bulan sekali, atau lebih sering jika digunakan di dapur.
  • Gunakan masker dan sarung tangan saat membersihkan untuk menghindari debu dan minyak menempel di tangan.
  • Jika exhaust fan ceiling sulit dijangkau, pertimbangkan untuk menggunakan jasa teknisi agar pembersihan lebih maksimal dan aman.
distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Exhaust Fan di Ruang Cuci, Perlukah?

Solusi Perawatan dan Produk Exhaust Fan Berkualitas

Perawatan yang tepat akan memperpanjang usia pakai exhaust fan Anda dan menjaga kualitas sirkulasi udara tetap optimal. Jika Anda membutuhkan exhaust fan plafon, wall mounted, atau spare part pendukung seperti baling-baling dan filter, kami menyediakan berbagai pilihan produk berkualitas yang sesuai untuk kebutuhan rumah, kantor, atau usaha Anda.

Silakan hubungi kami melalui WhatsApp di 08179387577 untuk konsultasi produk dan layanan.

Anda juga dapat melihat dan membeli produk kami di Official Store di SHOPEE dan TOKOPEDIA

Rawat exhaust fan Anda dengan cara yang tepat dan rasakan perbedaannya dalam kenyamanan udara di rumah atau tempat usaha Anda.

Posted on Leave a comment

Cara Mengatasi Kerusakan Bearing pada Exhaust Fan

Exhaust fan merupakan komponen penting dalam sistem ventilasi yang berfungsi untuk mengeluarkan udara kotor, bau, dan kelembapan dari dalam ruangan. Agar berfungsi dengan baik, exhaust fan membutuhkan perputaran baling-baling yang stabil. Salah satu bagian yang sangat berpengaruh pada kelancaran perputaran tersebut adalah bearing (bantalan).

Kerusakan pada bearing menjadi salah satu penyebab utama exhaust fan tidak berfungsi dengan maksimal. Jika tidak segera di perbaiki, masalah ini bisa menyebabkan suara berisik, putaran tidak stabil, bahkan kerusakan total pada motor fan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas gejala umum kerusakan bearing pada exhaust fan, penyebabnya, serta langkah-langkah praktis untuk mengatasinya.

Baca Juga Artikel Lainnya : Prinsip Kerja Exhaust Fan Bagaimana Alat Ini Mengeluarkan Udara Kotor

Apa Itu Bearing dan Fungsinya pada Exhaust Fan?

Bearing atau bantalan adalah komponen yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara poros kipas dan rumah motor. Dengan adanya bearing, baling-baling dapat berputar dengan halus, minim getaran, dan hemat energi.

Jika bearing mulai aus atau rusak, kipas akan kehilangan keseimbangan, berputar tidak lancar, dan akhirnya membuat motor bekerja lebih keras. Hal ini tidak hanya mengurangi efisiensi exhaust fan, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan mesin lebih besar.

Tanda-Tanda Bearing Exhaust Fan Mengalami Kerusakan

Berikut beberapa gejala umum yang bisa Anda amati:

  1. Suara Berisik
    Kipas mengeluarkan suara dengung, gesekan, atau bunyi kasar yang tidak biasa.
  2. Putaran Tidak Lancar atau Lambat
    Fan berputar lebih pelan dari biasanya atau terasa berat saat di hidupkan.
  3. Motor Cepat Panas
    Bearing yang aus meningkatkan gesekan, sehingga motor menjadi lebih cepat panas.
  4. Getaran Berlebihan
    Saat bearing rusak, perputaran kipas tidak stabil dan menimbulkan getaran berlebih.
  5. Fan Tiba-Tiba Berhenti
    Jika kerusakan sudah parah, kipas bisa berhenti total karena macet.

Jika Anda menemukan satu atau lebih gejala di atas, besar kemungkinan bearing exhaust fan perlu di periksa atau di ganti.

Penyebab Kerusakan Bearing pada Exhaust Fan

Beberapa penyebab umum kerusakan bearing meliputi:

  • Kurangnya pelumasan pada bearing dalam waktu lama
  • Penggunaan di lingkungan berdebu atau lembap tanpa pelindung yang memadai
  • Kelebihan beban akibat fan yang terlalu besar untuk daya motor
  • Penggunaan exhaust fan di luar spesifikasi kapasitas ruangan
  • Umur pakai yang sudah lama, biasanya terjadi pada exhaust fan yang beroperasi tanpa henti bertahun-tahun

Cara Mengatasi Kerusakan Bearing pada Exhaust Fan

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:

1. Matikan dan Cabut Sambungan Listrik

Sebelum melakukan pemeriksaan atau perbaikan, pastikan exhaust fan dalam keadaan mati dan kabel listrik sudah di cabut untuk menghindari risiko kecelakaan.

2. Lepas Exhaust Fan dari Dudukan

Jika exhaust fan terpasang di dinding atau plafon, lepaskan unit dengan hati-hati dan bawa ke area yang aman untuk dibongkar.

3. Periksa Kondisi Bearing

Bongkar bagian penutup kipas dan periksa kondisi bearing. Jika bearing terasa kaku, aus, atau terdengar berisik saat di putar manual, kemungkinan bearing sudah rusak.

4. Bersihkan dan Beri Pelumas

Jika bearing masih dalam kondisi cukup baik, bersihkan dari debu dan kotoran yang menempel. Berikan pelumas khusus bearing atau grease dengan kualitas yang direkomendasikan oleh produsen.

5. Ganti Bearing Jika Diperlukan

Jika bearing sudah aus atau tidak bisa di lumasi dengan baik, lakukan penggantian. Pastikan Anda menggunakan bearing dengan spesifikasi yang sama dengan bawaan pabrik.

6. Rakit Kembali dan Lakukan Pengujian

Setelah perbaikan atau penggantian selesai, pasang kembali semua komponen dengan rapat dan tes pengoperasian exhaust fan. Pastikan suara kembali normal, putaran lancar, dan tidak ada getaran berlebih.

Tips Pencegahan Agar Bearing Awet

  • Lakukan pembersihan berkala minimal sebulan sekali untuk menghindari penumpukan debu.
  • Gunakan pelumas berkualitas dan lakukan pelumasan rutin sesuai panduan produk.
  • Pastikan pemasangan exhaust fan stabil untuk menghindari beban tidak seimbang.
  • Gunakan exhaust fan sesuai kapasitas dan spesifikasi ruangan.
  • Hindari penggunaan di lingkungan ekstrem tanpa perlindungan tambahan.

Dengan perawatan yang tepat, usia bearing dapat di perpanjang dan kinerja exhaust fan tetap optimal dalam jangka panjang.

distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Area Rumah yang Sering Terlupakan Tapi Butuh Exhaust Fan

Solusi Perawatan dan Penggantian Exhaust Fan Terpercaya

Kerusakan bearing bisa di atasi dengan langkah perbaikan yang sederhana jika di tangani sejak awal. Namun, jika exhaust fan Anda sudah mengalami kerusakan parah atau membutuhkan penggantian unit, kami siap menyediakan exhaust fan berkualitas, bearing original, serta layanan konsultasi teknis untuk membantu Anda mendapatkan solusi terbaik.

Hubungi kami melalui WhatsApp di 08179387577 untuk mendapatkan informasi produk, saran perbaikan, atau konsultasi pemasangan.

Anda juga dapat membeli produk exhaust fan dan spare part berkualitas melalui Official Store kami: SHOPEE TOKOPEDIA

Pastikan exhaust fan Anda selalu dalam kondisi prima untuk mendukung sirkulasi udara yang sehat dan efisien.

Posted on Leave a comment

Penempatan yang Salah Membuat Exhaust Fan Tidak Maksimal

Exhaust fan adalah solusi praktis untuk menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan tetap sehat dan nyaman. Fungsinya adalah membuang udara kotor, lembap, atau panas keluar dari ruangan, sehingga udara bersih dapat masuk dan menggantikannya. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa penempatan exhaust fan yang salah bisa membuat alat ini tidak bekerja secara maksimal, bahkan bisa menimbulkan masalah baru seperti aliran udara yang tidak efektif, konsumsi energi yang boros, hingga kebisingan yang berlebihan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai kesalahan umum dalam menempatkan exhaust fan dan bagaimana cara menghindarinya agar Anda dapat memaksimalkan kinerja ventilasi ruangan.

Baca Juga Artikel Lainnya : Sirkulasi Udara di Iklim Tropis seperti Indonesia Tantangan dan Solusinya

Dampak Penempatan Exhaust Fan yang Salah

Exhaust fan yang tidak di tempatkan dengan benar dapat menyebabkan:

  • Udara kotor tidak terbuang sempurna
  • Sirkulasi udara tidak mengalir efektif
  • Ruangan tetap pengap dan lembap
  • Tingkat kebisingan yang mengganggu
  • Pemborosan energi karena fan bekerja lebih keras tanpa hasil optimal

Masalah-masalah ini sering terjadi akibat kurangnya perencanaan saat menentukan lokasi pemasangan.

Kesalahan Umum dalam Penempatan Exhaust Fan

1. Terlalu Dekat dengan Ventilasi Masuk

Jika exhaust fan di pasang terlalu dekat dengan pintu, jendela, atau sumber udara segar, aliran udara menjadi terlalu pendek dan tidak menyapu seluruh ruangan. Udara bersih yang masuk akan langsung tersedot keluar tanpa mengalir ke seluruh area.

Solusi:
Pasang exhaust fan di sisi yang berlawanan dengan ventilasi masuk, atau minimal jauh dari pintu dan jendela, agar udara segar mengalir ke seluruh ruangan terlebih dahulu sebelum di buang.

2. Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah

Ketinggian pemasangan sangat mempengaruhi efektivitas. Exhaust fan sebaiknya di pasang pada titik di mana udara kotor dan panas terkumpul, umumnya di dekat plafon. Namun, jika fan di pasang terlalu tinggi tanpa memperhitungkan jalur sirkulasi, udara dari bawah ruangan mungkin tidak akan terangkat dengan baik.

Solusi:
Pastikan pemasangan fan pada ketinggian ideal sesuai dengan kebutuhan. Untuk udara panas dan uap, posisi di plafon lebih efektif. Untuk debu atau bau di lantai, fan dinding dengan ketinggian sedang lebih tepat.

3. Dipasang Menghadap Dinding atau Halangan

Beberapa orang memasang exhaust fan tanpa memperhatikan aliran keluar, sehingga udara kotor hanya terdorong ke arah tembok atau area tertutup lainnya, bukan langsung ke udara bebas.

Solusi:
Pastikan sisi pembuangan fan terhubung langsung ke udara luar atau saluran ventilasi yang terbuka.

4. Saluran Ducting Terlalu Panjang atau Berbelok Tajam

Untuk exhaust fan plafon yang terhubung dengan saluran pembuangan, penggunaan ducting yang terlalu panjang atau terlalu banyak belokan bisa mengurangi kekuatan hisap.

Solusi:
Gunakan jalur ducting yang pendek dan lurus sebisa mungkin. Jika harus berbelok, gunakan pipa yang lebar dan minim hambatan.

5. Salah Memilih Lokasi Berdasarkan Fungsi Ruangan

Banyak yang tidak membedakan kebutuhan ventilasi pada tiap ruangan. Misalnya, memasang exhaust fan kecil di dapur yang menghasilkan banyak asap atau menggunakan kapasitas rendah di gudang yang membutuhkan sirkulasi besar.

Solusi:
Pastikan memilih kapasitas exhaust fan yang sesuai dengan jenis aktivitas di ruangan tersebut dan tempatkan di area sumber polutan seperti di atas kompor atau di dekat mesin.

Tips Menentukan Lokasi yang Tepat

  1. Pelajari arah aliran udara alami. Perhatikan dari mana udara masuk dan ke mana seharusnya udara kotor di buang.
  2. Pasang exhaust fan pada titik terjauh dari ventilasi masuk. Ini memastikan udara bersih mengalir ke seluruh ruangan sebelum di keluarkan.
  3. Perhatikan sumber polusi. Untuk dapur, pasang di atas kompor. Untuk kamar mandi, pasang di atas pancuran. Untuk bengkel, pasang dekat mesin atau sumber debu.
  4. Sesuaikan dengan tinggi plafon. Udara panas dan uap cenderung naik ke atas. Pastikan posisi fan mampu menangkap udara tersebut secara maksimal.
  5. Gunakan exhaust fan dengan kapasitas (CFM) sesuai ukuran ruangan dan intensitas aktivitas.
distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Exhaust Fan untuk Rumah Modern, Wajib kah?

Pentingnya Perencanaan Ventilasi yang Baik

Memasang exhaust fan tidak cukup hanya memilih produk berkualitas. Perencanaan penempatan yang tepat adalah kunci agar alat bekerja efektif dan efisien. Tanpa perencanaan yang baik, Anda berisiko menghabiskan energi tanpa hasil maksimal.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam menentukan jenis, ukuran, dan posisi exhaust fan yang ideal, kami siap memberikan konsultasi dan solusi profesional untuk kebutuhan rumah, kantor, bengkel, hingga pabrik Anda.

Hubungi kami melalui WhatsApp di 08179387577 untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai.

Anda juga dapat melihat produk exhaust fan terbaik di Official Store kami di SHOPEE TOKOPEDIA

Pastikan Anda memilih exhaust fan yang tepat dengan penempatan yang tepat untuk hasil sirkulasi udara yang maksimal. Investasi kecil hari ini akan memberikan kenyamanan dan kesehatan jangka panjang.

Posted on Leave a comment

Cara Meningkatkan Daya Hisap Exhaust Fan Lama

Exhaust fan adalah alat penting untuk menjaga sirkulasi udara tetap sehat dan segar, baik di rumah, dapur, ruang kerja, maupun gudang. Namun, seiring waktu, banyak pengguna yang mengeluhkan daya hisap exhaust fan lama menurun. Udara kotor, asap, atau bau yang seharusnya terbuang dengan cepat malah tertahan lebih lama di ruangan.

Masalah seperti ini umum terjadi, terutama jika exhaust fan sudah di gunakan bertahun-tahun tanpa perawatan rutin. Lalu, bagaimana cara meningkatkan kembali daya hisap exhaust fan lama tanpa harus langsung mengganti dengan unit baru? Simak penjelasan dan solusinya berikut ini.

Baca Juga Artikel Lainnya : Peran Ventilasi dalam Mengurangi Alergen dan Polutan di Dalam Rumah

Penyebab Daya Hisap Exhaust Fan Menurun

Beberapa penyebab umum mengapa exhaust fan lama mengalami penurunan daya hisap antara lain:

  • Penumpukan debu, minyak, dan kotoran pada bilah kipas dan filter
  • Motor mulai lemah karena aus atau kekurangan pelumas
  • Saluran pembuangan tersumbat atau di penuhi kotoran
  • Ducting terlalu panjang atau banyak belokan yang menghambat aliran udara
  • Ventilasi masuk tidak memadai, sehingga sirkulasi udara tidak optimal
  • Baut atau dudukan fan kendor, menyebabkan getaran dan suara bising yang mengganggu kinerja

Jika di biarkan, daya hisap yang lemah akan membuat udara di ruangan menjadi lembap, pengap, dan berisiko menimbulkan jamur.

Cara Meningkatkan Daya Hisap Exhaust Fan Lama

1. Bersihkan Bilah Kipas dan Filter Secara Menyeluruh

Debu dan minyak yang menumpuk di bilah kipas menjadi penyebab utama penurunan daya hisap.

Langkah:

  • Matikan listrik dan lepas exhaust fan dari dudukannya.
  • Bersihkan bilah kipas dengan cairan pembersih minyak.
  • Cuci filter dengan air hangat dan sabun.
  • Keringkan semua komponen sebelum di pasang kembali.

Membersihkan secara rutin minimal setiap 2–3 bulan akan menjaga kinerja fan tetap optimal.

2. Periksa dan Bersihkan Saluran Pembuangan (Ducting)

Ducting yang kotor atau tersumbat akan menghambat aliran udara, meskipun kipas berputar normal.

Langkah:

  • Buka saluran pembuangan dan periksa apakah ada kotoran atau penumpukan minyak.
  • Gunakan sikat panjang atau panggil teknisi untuk membersihkan saluran secara menyeluruh.
  • Pastikan ducting tidak memiliki banyak belokan yang bisa menghambat aliran udara.

3. Gunakan Pelumas pada Motor dan Bantalan Kipas

Motor yang mulai seret atau berputar lambat biasanya hanya perlu di lumasi agar berputar lebih ringan.

Langkah:

  • Gunakan oli khusus motor listrik untuk melumasi bantalan kipas.
  • Hindari menggunakan pelumas sembarangan yang dapat menimbulkan kerak.
  • Jika suara berderit terus berlanjut, pertimbangkan untuk mengganti bantalan motor.

4. Perbaiki Jalur Masuk Udara

Exhaust fan tidak akan bekerja maksimal jika tidak ada udara segar yang masuk untuk menggantikan udara yang di keluarkan.

Langkah:

  • Pastikan ada ventilasi pasif seperti jalusi, celah pintu, atau jendela kecil yang bisa di buka.
  • Jika ruangan terlalu tertutup, pertimbangkan memasang kipas tambahan untuk mendorong udara masuk.

5. Periksa Posisi dan Stabilitas Exhaust Fan

Exhaust fan yang miring atau terpasang tidak stabil bisa mengurangi performa dan menimbulkan getaran yang membuat motor cepat aus.

Langkah:

  • Pastikan posisi kipas terpasang rata dan kokoh.
  • Periksa apakah baut dan bracket terpasang dengan kencang.

6. Perpendek atau Perbaiki Ducting

Ducting yang terlalu panjang atau memiliki banyak belokan akan menurunkan daya hisap secara signifikan.

Langkah:

  • Jika memungkinkan, gunakan jalur pembuangan yang lebih pendek dan lurus.
  • Kurangi jumlah sambungan dan pastikan saluran tidak tertekuk.

7. Pasang Backdraft Damper

Backdraft damper dapat mencegah udara luar masuk ke dalam saluran ketika exhaust fan tidak aktif, sehingga mencegah udara kotor kembali ke ruangan dan meningkatkan efisiensi saat fan menyala.

Tips Tambahan untuk Memaksimalkan Daya Hisap

  • Nyalakan exhaust fan minimal 10–20 menit setelah aktivitas dapur atau ruangan menghasilkan udara kotor.
  • Gunakan exhaust fan dengan kapasitas sesuai volume ruangan (CFM yang cukup).
  • Bersihkan fan secara rutin sesuai intensitas penggunaan.

Kapan Harus Ganti Exhaust Fan?

Meskipun banyak cara untuk meningkatkan performa exhaust fan lama, ada beberapa kondisi di mana fan sebaiknya diganti:

  • Motor sudah lemah dan tidak bisa diperbaiki.
  • Bilah kipas rusak atau patah.
  • Daya hisap sangat kecil meskipun sudah dibersihkan.
  • Fan mengeluarkan suara bising meski sudah dilumasi dan dikencangkan.

Jika hal-hal di atas terjadi, menggunakan exhaust fan baru dengan spesifikasi yang tepat akan lebih efisien dibanding memaksakan perbaikan.

distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Pentingnya Sistem Drainase dalam Konstruksi Rumah agar Tidak Mudah Banjir

Penutupan

Daya hisap exhaust fan lama yang menurun bukan berarti harus langsung diganti. Dengan perawatan rutin, pembersihan ducting, pelumasan motor, dan perbaikan jalur udara, performa exhaust fan lama bisa ditingkatkan kembali. Namun, jika kerusakan sudah terlalu parah, sebaiknya segera lakukan penggantian untuk menjaga sirkulasi udara tetap sehat dan nyaman.

Butuh Exhaust Fan Baru atau Ingin Konsultasi Perawatan?

Kami menyediakan berbagai jenis exhaust fan dan blower industri yang cocok untuk dapur, ruang kerja, gudang, dan berbagai ruangan dengan kebutuhan ventilasi intensif. Kami juga melayani konsultasi teknis dan rekomendasi produk sesuai kebutuhan.

Hubungi kami melalui WhatsApp 08179387577 untuk diskusi dan pemesanan.

Produk kami juga tersedia di Official Store SHOPEE dan TOKOPEDIA.

Pastikan exhaust fan Anda bekerja maksimal dengan solusi yang tepat dari kami.

Posted on Leave a comment

Tekanan Udara Positif vs Negatif

Dalam dunia tata udara dan ventilasi, konsep tekanan udara—baik positif maupun negatif—adalah dasar penting dalam merancang sistem yang efektif. Meski terdengar teknis, pemahaman sederhana mengenai dua jenis tekanan ini bisa membantu kita memahami cara kerja exhaust fan dan sistem ventilasi yang sering kita jumpai di rumah, gedung perkantoran, hingga industri.

Mengapa sebagian ruangan terasa sejuk dan segar, sementara yang lain terasa pengap dan bau meski sudah di pasang kipas? Jawabannya bisa jadi terletak pada cara sistem ventilasi mengatur tekanan udara. Mari kita telusuri perbedaannya dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga Artikel Lainnya : Cara Mengukur Kualitas Sirkulasi Udara di Rumah

Apa Itu Tekanan Udara Positif dan Negatif?

Tekanan udara positif terjadi ketika jumlah udara yang masuk ke dalam ruangan lebih banyak daripada yang keluar. Sebaliknya, tekanan udara negatif terjadi saat lebih banyak udara yang di keluarkan di bandingkan yang masuk.

Kedua kondisi ini di gunakan secara strategis dalam desain ventilasi:

  • Tekanan positif menjaga udara bersih tetap berada di dalam ruangan dan mencegah udara kotor masuk.
  • Tekanan negatif di gunakan untuk menarik udara kotor, lembap, atau bau keluar dari ruangan secara cepat.

Bagaimana Exhaust Fan Bekerja Mengandalkan Tekanan Udara?

Exhaust fan adalah alat ventilasi mekanik yang menciptakan tekanan negatif. Dengan menyedot udara dari dalam ruangan dan membuangnya ke luar, exhaust fan membuat tekanan dalam ruangan menurun. Hal ini memicu udara segar dari luar masuk secara alami melalui celah pintu, jendela, atau ventilasi pasif.

Contoh penggunaannya:

  • Di kamar mandi, exhaust fan menarik udara lembap ke luar agar tidak terjadi pertumbuhan jamur.
  • Di dapur, udara berisi asap dan bau masakan di sedot keluar, menjaga kenyamanan ruang makan.

Sistem Ventilasi Tekanan Positif: Di Mana Digunakan?

Sistem ventilasi yang menggunakan tekanan positif justru memasukkan udara ke dalam ruangan menggunakan blower atau fresh air intake. Tekanan positif ini mendorong udara lama ke luar melalui ventilasi pasif atau celah kecil.

Contoh penerapan:

  • Di ruang bersih (clean room) seperti laboratorium atau fasilitas produksi farmasi, tekanan positif mencegah debu atau partikel luar masuk.
  • Di ruang isolasi atau server room, udara segar bertekanan positif menjaga suhu dan kebersihan ruangan.

Perbandingan Singkat Tekanan Positif dan Negatif

AspekTekanan PositifTekanan Negatif
Arah aliran udaraDari dalam ruangan keluarDari luar ruangan masuk
Fungsi utamaMenjaga ruangan tetap bersih dan sterilMengeluarkan udara kotor atau berbahaya
Cocok untukRuang bersih, kantor, ruang ber-ACDapur, kamar mandi, gudang, pabrik
Alat bantu umumBlower, fresh air unitExhaust fan, ventilator

Efek Tekanan Udara terhadap Kualitas Ruangan

Salah satu kesalahan umum dalam ventilasi adalah tidak memperhitungkan tekanan. Ruangan yang terlalu tertutup dan hanya mengandalkan exhaust fan bisa menciptakan tekanan negatif ekstrem, membuat udara luar kotor tersedot ke dalam melalui celah-celah yang tidak di inginkan.

Sebaliknya, jika terlalu banyak tekanan positif tanpa outlet yang cukup, ruangan bisa terasa pengap dan menyebabkan udara lembap terjebak di dalam.

Oleh karena itu, kombinasi seimbang antara intake (pemasukan) dan exhaust (pengeluaran) udara sangat penting.

Penerapan Nyata di Rumah dan Industri

Rumah Tinggal
Untuk dapur dan kamar mandi, exhaust fan sangat efektif. Namun pastikan ada ventilasi tambahan seperti jendela atau grill udara agar tekanan tidak terlalu rendah.

Gedung Komersial
Sistem HVAC biasanya di desain agar tekanan udara stabil dengan fresh air intake dan return duct yang seimbang.

Industri
Pabrik kimia atau ruang produksi dengan bahan berbahaya menggunakan sistem tekanan negatif agar kontaminan tidak menyebar ke luar. Sementara ruang kontrol dan area personel menggunakan tekanan positif untuk perlindungan.

distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Solusi Dapur Pengap Sirkulasi Udara vs Cooker Hood

Penutupan

Banyak orang hanya melihat jumlah kipas atau pendingin saat berbicara soal ventilasi, padahal yang jauh lebih penting adalah bagaimana udara tersebut bergerak dan bertekanan. Sistem ventilasi yang di desain tanpa memperhitungkan tekanan udara bisa menyebabkan ruangan menjadi tidak sehat, meski terlihat modern dari luar.

Dengan memahami konsep dasar tekanan positif dan negatif, kita bisa lebih bijak memilih exhaust fan, blower, atau sistem ventilasi yang tepat sesuai fungsi ruangannya.

Ingin Sistem Ventilasi Anda Bekerja Optimal?

Kami menyediakan solusi exhaust fan, blower sentrifugal, dan sistem ventilasi industri yang di rancang dengan mempertimbangkan tekanan udara dan kebutuhan spesifik tiap ruangan. Jangan ragu untuk berkonsultasi sebelum memasang perangkat agar hasilnya maksimal.

Hubungi kami melalui WhatsApp 08179387577 Atau kunjungi Official Store kami di: SHOPEE TOKOPEDIA

Dapatkan perangkat dan sistem ventilasi yang tidak hanya mendinginkan ruangan, tetapi juga memastikan sirkulasi udara bersih, aman, dan tepat tekanan.

Posted on Leave a comment

Mitos dan Fakta Seputar Masuk Angin dan Kipas Angin

Di Indonesia, istilah masuk angin sudah menjadi bagian dari keseharian. Banyak orang menghindari kipas angin atau AC karena khawatir bisa “masuk angin”, terutama jika terkena langsung saat tidur malam. Tapi, apakah benar kipas angin penyebab utama masuk angin? Ataukah ini hanya mitos yang turun temurun tanpa dasar ilmiah?

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas fakta dan mitos seputar masuk angin serta peran kipas angin, agar Anda bisa tetap nyaman menggunakan pendingin ruangan tanpa khawatir kesehatan terganggu.

Baca Juga Artikel Lainnya : Ventilasi dan Keselamatan dalam Ruangan Praktik Laboratorium

Apa Itu Masuk Angin?

Secara medis, masuk angin bukanlah istilah yang di akui secara global. Istilah ini hanya umum di gunakan di Indonesia untuk menggambarkan kumpulan gejala seperti:

  • Meriang
  • Pusing
  • Perut kembung
  • Nyeri otot
  • Badan terasa tidak enak

Gejala ini sering muncul setelah seseorang kehujanan, tidur di ruangan ber-AC, atau terkena angin malam. Namun, dalam dunia medis, kondisi ini lebih dekat dengan gejala awal infeksi virus, gangguan pencernaan, atau fatigue akibat perubahan suhu ekstrem.

Mitos: Tidur Terkena Kipas Angin Menyebabkan Masuk Angin

Ini adalah mitos paling umum di masyarakat. Banyak orang percaya bahwa tidur malam dengan kipas angin menyala akan membuat tubuh “kemasukan angin”, menyebabkan masuk angin.

Fakta:
Kipas angin tidak menyebabkan angin “masuk” ke tubuh. Fungsi kipas hanyalah menggerakkan udara, bukan memasukkan udara ke dalam tubuh. Namun, jika kipas di arahkan langsung ke tubuh dalam waktu lama, terutama pada suhu dingin, bisa menyebabkan penurunan suhu tubuh, mengganggu metabolisme, atau menyebabkan otot menjadi tegang.

Artinya, efek yang di rasakan lebih kepada respons tubuh terhadap suhu dingin berlebih, bukan karena ada “angin” yang benar-benar masuk ke dalam tubuh.


Mitos: Kipas Angin Menyebabkan Flu dan Pilek

Banyak orang mengaitkan kipas angin sebagai penyebab langsung flu dan pilek.

Fakta:
Flu dan pilek di sebabkan oleh infeksi virus, bukan oleh kipas angin. Namun, udara yang dingin dan sirkulasi udara yang buruk dapat membuat daya tahan tubuh melemah, sehingga virus lebih mudah menyerang. Jika kipas di gunakan di ruangan tertutup tanpa ventilasi yang baik, udara kotor dan virus bisa terperangkap dan meningkatkan risiko infeksi.

Mitos: Tidak Boleh Menyalakan Kipas Saat Sedang Demam

Sebagian orang beranggapan bahwa kipas angin akan memperparah demam.

Fakta:
Justru, dalam beberapa kasus, kipas angin dapat membantu menurunkan suhu tubuh saat demam, asalkan di gunakan dengan bijak. Kipas yang di arahkan tidak langsung ke tubuh dapat memberikan efek pendinginan dan membuat tubuh merasa lebih nyaman.

Namun, penting untuk menjaga tubuh tetap hangat jika merasa menggigil. Kipas sebaiknya di gunakan hanya untuk menstabilkan suhu ruangan, bukan langsung di arahkan ke pasien.

Cara Aman Menggunakan Kipas Angin

Meskipun banyak mitos, bukan berarti kipas angin harus di hindari sepenuhnya. Dengan penggunaan yang tepat, kipas angin bisa membantu menjaga kenyamanan dan sirkulasi udara dalam ruangan. Berikut beberapa tips aman:

  1. Jangan arahkan langsung ke tubuh dalam waktu lama
  2. Gunakan mode osilasi (bergerak ke kiri-kanan) agar aliran udara menyebar
  3. Padukan dengan ventilasi alami atau exhaust fan untuk sirkulasi optimal
  4. Jangan gunakan kipas di ruangan tertutup rapat tanpa pertukaran udara
  5. Atur kecepatan kipas sesuai suhu ruangan

Kipas Angin, Ventilasi, dan Kualitas Udara

Selain kenyamanan, kipas angin juga dapat membantu memperbaiki sirkulasi udara dalam ruangan jika di kombinasikan dengan ventilasi yang baik. Namun, untuk mengeluarkan udara kotor secara efektif, terutama di dapur, kamar mandi, atau ruang tertutup, exhaust fan adalah solusi yang lebih tepat.

Exhaust fan bekerja mengalirkan udara panas, bau, atau lembap ke luar ruangan, dan mencegah pertumbuhan jamur serta penyakit akibat udara pengap. Dengan kombinasi kipas angin dan exhaust fan, kualitas udara dalam rumah akan jauh lebih sehat.

distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Tips Menyalurkan Panas Dapur agar Tidak Menyebar ke Seluruh Rumah

Penutupan

Masuk angin bukan karena “angin masuk”, melainkan hasil dari ketidakseimbangan tubuh akibat suhu dingin, kurangnya sirkulasi udara, atau infeksi virus. Kipas angin tidak berbahaya selama di gunakan dengan bijak dan tidak langsung diarahkan ke tubuh dalam jangka waktu lama.

Bila ingin meningkatkan kualitas udara di rumah atau tempat kerja, pertimbangkan penggunaan sistem ventilasi mekanik seperti exhaust fan, terutama untuk ruangan tertutup dan lembap.

Ingin Sirkulasi Udara di Rumah Lebih Sehat?

Kami menyediakan berbagai pilihan kipas angin, exhaust fan, dan blower industri untuk kebutuhan rumah tangga dan komersial. Produk kami di rancang untuk memberikan sirkulasi udara optimal tanpa mengorbankan kenyamanan atau kesehatan.

Hubungi kami melalui WhatsApp: 08179387577 Atau kunjungi Official Store kami di: SHOPEE TOKOPEDIA

Pastikan rumah Anda bebas pengap dan tetap nyaman, tanpa takut “masuk angin”. Gunakan solusi sirkulasi udara yang tepat bersama kami!

Posted on Leave a comment

Sick Building Syndrome Hubungan Erat antara Bangunan “Sakit” dan Sirkulasi Udara yang Buruk

Pernahkah Anda merasa pusing, mual, mata perih, atau kelelahan yang tidak biasa saat bekerja atau berada di dalam gedung tertentu, lalu gejala itu menghilang begitu Anda keluar dari ruangan? Jika iya, bisa jadi Anda sedang mengalami Sick Building Syndrome (SBS)—istilah yang di gunakan untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang memburuk akibat tinggal terlalu lama di dalam bangunan dengan kualitas udara yang buruk.

Fenomena ini bukan sekadar istilah populer, melainkan masalah serius yang telah banyak di teliti dan berdampak langsung terhadap produktivitas, kenyamanan, dan kesehatan para penghuni gedung, baik rumah, kantor, maupun fasilitas umum. Salah satu penyebab utama SBS adalah sirkulasi udara yang tidak memadai.

Artikel ini akan membahas apa itu Sick Building Syndrome, mengapa sistem ventilasi menjadi faktor krusial, serta bagaimana mencegahnya melalui perencanaan sirkulasi udara yang efektif.

Baca Juga Artikel Lainnya : Ventilasi DIY untuk Kandang Hewan Peliharaan di Dalam Rumah

Apa Itu Sick Building Syndrome?

Sick Building Syndrome adalah istilah yang pertama kali di perkenalkan oleh WHO pada tahun 1980-an untuk menjelaskan kondisi di mana penghuni bangunan mengalami gangguan kesehatan yang tidak dapat di jelaskan oleh penyakit medis tertentu, namun terkait erat dengan waktu yang di habiskan di dalam bangunan tersebut.

Gejala umum SBS antara lain:

  • Sakit kepala
  • Mata, hidung, dan tenggorokan terasa kering atau perih
  • Batuk atau sesak napas
  • Kulit kering atau gatal
  • Kelelahan kronis
  • Sulit berkonsentrasi

Uniknya, gejala-gejala ini hilang dengan cepat setelah meninggalkan bangunan, yang membedakan SBS dari penyakit lain.

Penyebab Utama Sick Building Syndrome

Berbagai faktor dapat menyebabkan SBS, namun sebagian besar bermuara pada kualitas udara dalam ruangan (indoor air quality) yang buruk. Beberapa penyebabnya antara lain:

  • Ventilasi yang buruk dan minim sirkulasi udara segar
  • Penumpukan karbon dioksida (CO₂)
  • Kelembapan tinggi yang menyebabkan jamur dan bakteri tumbuh
  • Paparan polutan dari bahan bangunan, furniture, atau alat elektronik
  • Asap rokok, debu, dan partikel halus yang tidak tersaring

Tanpa sistem ventilasi yang baik, semua zat berbahaya ini akan terus terperangkap di dalam ruangan dan di hirup oleh penghuninya setiap hari.

Ventilasi: Penentu Kesehatan Bangunan

Sistem ventilasi yang baik berfungsi mengganti udara dalam ruangan secara berkala, membawa udara segar dari luar dan mengeluarkan udara kotor, lembap, dan penuh polutan ke luar.

Ada dua jenis ventilasi yang umum di gunakan:

  • Ventilasi alami, seperti jendela, ventilasi statis, dan celah udara
  • Ventilasi mekanik, seperti exhaust fan, air purifier, atau sistem HVAC

Bangunan dengan ventilasi yang tidak memadai atau sistem sirkulasi udara yang tidak optimal sangat rentan menjadi “bangunan sakit”. Apalagi di kota-kota besar yang padat, bangunan tertutup dengan jendela minim makin sering di temukan—dan itu menjadi ladang subur bagi SBS.

Dampak Sick Building Syndrome terhadap Produktivitas

SBS bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga masalah ekonomi dan efisiensi kerja. Karyawan yang sering mengalami gejala SBS cenderung:

  • Mudah lelah dan kehilangan fokus
  • Sering cuti karena keluhan kesehatan
  • Tidak betah bekerja di kantor
  • Menurunkan performa tim secara keseluruhan

Di sektor pendidikan, siswa yang belajar di ruang kelas dengan sirkulasi buruk juga terbukti memiliki tingkat konsentrasi dan pemahaman yang lebih rendah.

Cara Mencegah Sick Building Syndrome

Mencegah SBS berarti memastikan kualitas udara dalam ruangan selalu berada di level aman dan nyaman. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan:

  1. Pastikan ventilasi cukup dan berfungsi baik
    Gunakan exhaust fan untuk ruangan tertutup dan cooker hood di dapur untuk menyerap uap.
  2. Lakukan sirkulasi silang
    Buka jendela di dua sisi ruangan agar udara segar masuk dan udara lama keluar.
  3. Gunakan air purifier atau filter udara HEPA
    Alat ini membantu menyaring debu, polutan, dan alergen.
  4. Kontrol kelembapan
    Gunakan dehumidifier jika kelembapan terlalu tinggi, atau tanam tanaman indoor penyerap uap air.
  5. Lakukan inspeksi rutin blower atau sistem HVAC
    Pastikan blower sentrifugal, ducting, dan filter tidak tersumbat agar sirkulasi tetap lancar.
  6. Gunakan bahan interior rendah VOC
    Hindari penggunaan cat, lem, atau furniture yang mengandung zat kimia berbahaya.
distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Hindari Kesalahan Ini Saat Menentukan Lokasi Exhaust Fan

Penutup: Sehatnya Penghuni Berawal dari Sehatnya Bangunan

Sick Building Syndrome adalah sinyal bahwa bangunan Anda memerlukan perhatian lebih—bukan hanya dari sisi estetika, tapi juga dari sisi fungsional. Salah satu investasi terbaik yang bisa dilakukan adalah memastikan sirkulasi udara di setiap ruangan bekerja secara maksimal. Dengan udara yang bersih dan segar, penghuni akan merasa lebih sehat, produktif, dan betah berada di dalamnya.

Butuh Solusi Ventilasi atau Exhaust Fan untuk Cegah Sick Building Syndrome?

Kami menyediakan beragam produk exhaust fan, blower sentrifugal, dan solusi ventilasi udara profesional untuk kebutuhan rumah tinggal, kantor, maupun fasilitas industri. Konsultasikan kebutuhan ruang Anda, dan kami bantu wujudkan bangunan yang sehat dan nyaman untuk semua penghuninya.

Hubungi kami melalui WhatsApp: 08179387577 Atau kunjungi Official Store kami di: SHOPEE TOKOPEDIA

Karena kualitas udara yang baik bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga investasi jangka panjang untuk kesehatan dan produktivitas Anda.

Posted on Leave a comment

Perbandingan Efektivitas Exhaust Fan vs Cooker Hood di Dapur

Dapur merupakan area rumah yang paling sering mengalami penumpukan panas, uap, dan aroma menyengat. Jika tidak di atasi dengan sistem sirkulasi udara yang baik, dapur bisa menjadi tempat yang pengap, lembap, dan tidak sehat—baik untuk penghuni rumah maupun daya tahan furnitur. Dua solusi paling umum yang di gunakan di dapur untuk mengatasi masalah ini adalah exhaust fan dan cooker hood. Namun, manakah yang lebih efektif?

Artikel ini akan membandingkan kedua perangkat tersebut dari sisi fungsi, efektivitas, kepraktisan, dan biaya agar Anda bisa menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan dapur Anda.

Baca Juga Artikel Lainnya : Ventilasi Silang untuk Ruang Kerja Pabrik Perlu atau Tidak?

Apa Itu Exhaust Fan?

Exhaust fan adalah kipas yang di rancang untuk mengeluarkan udara panas dan kotor dari dalam ruangan ke luar. Di dapur, exhaust fan biasanya di pasang pada dinding atau plafon dekat area memasak untuk menyedot udara yang mengandung asap, uap, dan bau makanan.

Kelebihan:

  • Mudah di pasang, bahkan di dapur kecil
  • Harga lebih terjangkau di banding cooker hood
  • Konsumsi daya listrik rendah
  • Efektif untuk mengurangi kelembapan dan suhu ruangan

Kekurangan:

  • Tidak menyedot langsung dari sumber asap (kompor)
  • Kurang efektif menyaring minyak dan partikel halus
  • Membutuhkan ventilasi ke luar ruangan

Apa Itu Cooker Hood?

Cooker hood atau di kenal juga dengan nama range hood adalah perangkat yang di pasang di atas kompor dan berfungsi menyedot asap, uap, dan minyak langsung dari area masak. Beberapa tipe cooker hood di lengkapi dengan filter karbon dan filter minyak untuk menyaring udara sebelum di kembalikan ke ruangan (ductless) atau di keluarkan ke luar (ducted).

Kelebihan:

  • Menyedot langsung dari sumber asap (lebih efektif)
  • Di lengkapi filter untuk minyak dan bau
  • Tersedia berbagai model estetis untuk dapur modern
  • Beberapa model memiliki lampu tambahan

Kekurangan:

  • Harga relatif lebih mahal
  • Konsumsi listrik lebih tinggi
  • Pemasangan lebih kompleks
  • Filter perlu di bersihkan atau diganti secara rutin

Perbandingan Efektivitas di Lapangan

AspekExhaust FanCooker Hood
Fokus penarikan udaraUmum (dari ruangan)Spesifik (langsung dari area kompor)
Efektivitas menyerap asapSedangTinggi
Kemampuan menyaring minyakRendahTinggi (tergantung filter)
Pengurangan bau makananTerbatasEfektif, terutama pada cooker hood ducted
Biaya instalasi dan operasionalLebih hematLebih mahal dan kompleks
PerawatanMinimal (cukup dibersihkan sesekali)Perlu ganti filter secara berkala

Mana yang Cocok untuk Dapur Anda?

Pilih Exhaust Fan jika:

  • Dapur Anda kecil dan memiliki ventilasi ke luar
  • Anda memasak ringan tanpa banyak minyak
  • Budget terbatas dan mengutamakan efisiensi
  • Anda hanya perlu mengurangi panas dan bau secara umum

Pilih Cooker Hood jika:

  • Anda sering memasak makanan berminyak, berbumbu tajam, atau gorengan
  • Dapur Anda semi tertutup atau tanpa ventilasi langsung ke luar
  • Anda menginginkan solusi yang lebih bersih dan modern
  • Anda mengutamakan kesehatan udara dan estetika dapur

Dalam beberapa kasus, kombinasi keduanya juga bisa di terapkan, yaitu dengan memasang cooker hood sebagai penyedot utama dan exhaust fan sebagai pengatur sirkulasi udara umum.

Tips Tambahan Agar Sirkulasi Dapur Maksimal

  • Bersihkan filter cooker hood minimal sebulan sekali
  • Letakkan exhaust fan setinggi mungkin agar asap langsung naik
  • Hindari memasak dengan semua jendela tertutup rapat
  • Pertimbangkan menambahkan jendela bukaan atau skylight untuk ventilasi alami

Penutup: Kenali Kebutuhan Dapur Anda Sebelum Memilih

Baik exhaust fan maupun cooker hood memiliki keunggulan masing-masing. Yang terpenting adalah mengenali kebiasaan memasak Anda, desain dapur, dan kondisi ventilasi ruangan. Jangan hanya mempertimbangkan harga awal, tetapi pikirkan juga soal kepraktisan jangka panjang dan kesehatan penghuni rumah.

Blower dan exhaust system yang tepat tidak hanya menciptakan dapur yang nyaman, tapi juga lebih higienis dan awet untuk perangkat elektronik dan perabot di dalamnya.

distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Tips Memadukan Desain Interior dan Exhaust Fan agar Tetap Estetik dan Fungsional

Butuh Bantuan Memilih Exhaust Fan atau Cooker Hood yang Tepat?

Kami menyediakan beragam pilihan exhaust fan dan cooker hood berkualitas tinggi untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. Tim kami siap membantu Anda memilih produk yang paling sesuai dengan ukuran dan desain dapur Anda.

Hubungi kami langsung melalui WhatsApp: 08179387577 Atau kunjungi Official Store kami di: SHOPEE TOKOPEDIA

Temukan solusi sirkulasi udara terbaik untuk dapur Anda—praktis, fungsional, dan tahan lama.

Posted on Leave a comment

Panduan Instalasi Exhaust Fan di Plafon Hal yang Perlu Diperhatikan

Exhaust fan adalah solusi efisien untuk menjaga sirkulasi udara tetap sehat di dalam ruangan, terutama pada area yang tertutup dan lembap seperti kamar mandi, dapur, ruang laundry, atau bahkan ruang kerja tanpa jendela. Salah satu metode instalasi yang paling umum dan efektif adalah memasangnya di plafon, agar udara panas, lembap, dan bau tak sedap dapat langsung di keluarkan ke luar ruangan.

Namun, meskipun terlihat sederhana, pemasangan exhaust fan di plafon tidak bisa di lakukan sembarangan. Ada sejumlah hal teknis yang perlu di perhatikan agar alat ini bisa bekerja maksimal dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Artikel ini akan membahas panduan lengkap instalasi exhaust fan di plafon, serta hal-hal penting yang wajib di pertimbangkan.

Baca Juga Artikel Lainnya : Bagaimana Sirkulasi Udara Mendukung Kualitas Produk Industri Makanan

Mengapa Memilih Instalasi di Plafon?

Pemasangan exhaust fan di plafon memiliki sejumlah keuntungan, di antaranya:

  • Efisien dalam menyedot udara panas, karena panas secara alami naik ke atas
  • Tidak memakan tempat di dinding atau lantai
  • Estetis dan rapi, karena dapat menyatu dengan desain interior
  • Lebih aman, terutama untuk ruangan dengan aktivitas tinggi seperti dapur

Namun, agar keunggulan ini benar-benar bisa di rasakan, instalasinya harus di lakukan dengan perhitungan yang matang.

Hal yang Perlu Di perhatikan Saat Instalasi di Plafon

1. Ukuran dan Kapasitas (CFM)

Pastikan Anda memilih exhaust fan dengan kapasitas yang sesuai dengan volume ruangan. Kapasitas fan yang terlalu kecil tidak akan cukup efektif, sementara kapasitas yang terlalu besar bisa menimbulkan suara bising dan pemborosan energi.

Gunakan rumus berikut untuk menghitung kebutuhan CFM:
CFM = (Volume ruangan dalam ft³ × jumlah pergantian udara per jam) / 60

Volume ruangan = panjang × lebar × tinggi

Contoh: kamar mandi 2 × 2 × 2,5 meter ≈ 353 ft³
Jika di butuhkan 10 kali pergantian udara per jam, maka CFM = (353 × 10)/60 ≈ 59

Pilih fan dengan CFM sekitar 60–80.

2. Jenis Plafon

Periksa jenis plafon Anda: apakah dari gypsum, triplek, atau eternit? Pastikan plafon cukup kuat untuk menopang berat unit exhaust fan. Jika di perlukan, tambahkan penyangga tambahan agar unit tidak menggantung langsung pada plafon rapuh.

3. Lokasi Pemasangan

Idealnya, exhaust fan di pasang di tengah ruangan atau tepat di atas area dengan kelembapan tinggi, seperti di atas pancuran kamar mandi atau dekat kompor di dapur.

Hindari memasang terlalu dekat dengan ventilasi masuk (seperti jendela atau pintu) agar sirkulasi udara tidak menjadi pendek dan tidak efektif.

4. Saluran Pembuangan (Ducting)

Salah satu aspek paling penting dalam instalasi plafon adalah memastikan exhaust fan memiliki saluran ducting yang langsung mengarah keluar ruangan atau atap. Jika hanya memindahkan udara ke bagian lain ruangan tanpa di buang keluar, fungsi exhaust fan menjadi tidak optimal.

Tips ducting:

  • Gunakan pipa fleksibel aluminium atau PVC khusus
  • Usahakan jalur pembuangan sesingkat dan selurus mungkin
  • Pasang tutup ventilasi (louver) di ujung luar untuk mencegah masuknya debu atau serangga

5. Listrik dan Keamanan

Pastikan sambungan listrik sudah tersedia di titik pemasangan. Gunakan instalasi kabel yang aman dan tersembunyi di balik plafon, serta lengkapi dengan sakelar terpisah.

Jika Anda tidak berpengalaman dengan instalasi listrik, sebaiknya minta bantuan teknisi listrik profesional untuk menghindari risiko korsleting atau kebakaran.

6. Kebisingan (Noise Level)

Periksa tingkat kebisingan (biasanya di ukur dalam satuan dB). Exhaust fan dengan tingkat kebisingan di bawah 40 dB di anggap cukup hening untuk digunakan di kamar mandi atau ruang istirahat.

Langkah-Langkah Instalasi Singkat

Berikut tahapan umum pemasangan exhaust fan di plafon:

  1. Ukur dan tandai lubang pada plafon sesuai ukuran fan
  2. Potong plafon dengan gergaji gypsum atau cutter
  3. Pasang exhaust fan dan pastikan unit terikat kuat
  4. Sambungkan ducting dari fan ke luar ruangan
  5. Hubungkan kabel ke sakelar listrik
  6. Tes pengoperasian dan pastikan udara mengalir keluar dengan lancar
distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Exhaust Fan Low Noise Ideal untuk Rumah Nyaman

Rekomendasi Produk dan Solusi Profesional

Memilih exhaust fan yang tepat dan melakukan instalasi yang benar adalah investasi jangka panjang untuk kenyamanan dan kesehatan ruangan Anda. Jika Anda ragu dalam memilih model fan atau belum yakin soal tata letak pemasangan dan sistem pembuangan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim kami.

Kami menyediakan exhaust fan plafon berkualitas untuk kebutuhan rumah tangga hingga komersial, lengkap dengan layanan konsultasi teknis dan dukungan instalasi.

Silakan hubungi kami melalui WhatsApp di 08179387577 untuk berdiskusi langsung dengan tim kami.

Anda juga bisa melihat produk-produk kami di Official Store: SHOPEE TOKOPEDIA

Dapatkan exhaust fan plafon yang sesuai kebutuhan ruangan Anda, dan pastikan udara di rumah atau tempat usaha Anda selalu bersih dan segar.

Posted on Leave a comment

Cara Menghitung Kapasitas CFM Exhaust Fan yang Dibutuhkan untuk Berbagai Ukuran Ruangan

Ketika Anda hendak memasang exhaust fan di rumah, kantor, bengkel, atau ruang industri, salah satu faktor terpenting yang harus di perhatikan adalah kapasitasnya. Dalam dunia ventilasi, kapasitas exhaust fan umumnya di ukur dalam satuan CFM (Cubic Feet per Minute), yang berarti volume udara yang bisa di tarik oleh kipas dalam satu menit.

Kesalahan dalam memilih CFM bisa membuat exhaust fan tidak bekerja secara optimal. Jika terlalu kecil, udara kotor tidak akan terbuang sempurna. Sebaliknya, jika terlalu besar, konsumsi listrik menjadi boros dan dapat menimbulkan kebisingan yang tidak perlu.

Lantas, bagaimana cara menghitung kebutuhan CFM untuk ruangan Anda? Artikel ini akan membahas langkah-langkahnya secara praktis.

Baca Juga Artikel Lainnya : Cara Sederhana Meningkatkan Sirkulasi Udara Kamar Kost

Apa Itu CFM dan Mengapa Penting?

CFM (Cubic Feet per Minute) adalah satuan yang menunjukkan berapa banyak udara (dalam kaki kubik) yang dapat di pindahkan oleh exhaust fan dalam waktu satu menit. CFM menentukan kekuatan kipas dalam menyedot udara dari dalam ruangan dan membuangnya ke luar.

Pentingnya CFM terletak pada kesesuaiannya dengan ukuran ruangan dan fungsi ruang tersebut. Ruangan besar dengan aktivitas tinggi seperti dapur restoran atau bengkel tentu membutuhkan CFM yang lebih besar daripada kamar tidur biasa.

Rumus Dasar Menghitung CFM

Untuk menghitung kebutuhan CFM, rumus dasar yang di gunakan adalah:

CFM = (Volume ruangan dalam ft³) × (Jumlah pergantian udara per jam) / 60

Langkah-langkah perhitungannya:

  1. Hitung volume ruangan
    Volume = panjang × lebar × tinggi (dalam satuan kaki)
  2. Tentukan air change per hour (ACH)
    ACH adalah jumlah pergantian udara yang direkomendasikan dalam satu jam. Nilainya berbeda tergantung jenis ruangannya. Misalnya:
    • Kamar tidur: 6–8 ACH
    • Dapur: 15–20 ACH
    • Kamar mandi: 10–15 ACH
    • Gudang: 6–12 ACH
    • Bengkel: 15–30 ACH
    • Ruang server: 15–25 ACH
  3. Masukkan nilai ke rumus untuk mendapatkan CFM

Contoh Perhitungan CFM

Misalkan Anda memiliki dapur berukuran 4 m × 3 m × 3 m. Langkah perhitungannya:

  1. Ubah ke satuan kaki (1 meter = 3.281 kaki)
    Panjang = 13.12 ft
    Lebar = 9.84 ft
    Tinggi = 9.84 ft
    Volume = 13.12 × 9.84 × 9.84 ≈ 1270 ft³
  2. Gunakan ACH untuk dapur (misalnya 15)
    CFM = (1270 × 15) / 60 ≈ 317.5

Jadi, exhaust fan yang dibutuhkan adalah minimal 320 CFM.

Panduan CFM Berdasarkan Ukuran Ruangan

Jika Anda tidak ingin menghitung manual, berikut estimasi kebutuhan CFM berdasarkan luas ruangan standar dan jenis penggunaannya:

Jenis RuanganUkuran Standar (m)Volume (ft³)ACHCFM Rata-rata
Kamar mandi kecil2 × 2 × 2.5≈ 35310≈ 60
Dapur rumah4 × 3 × 3≈ 127015≈ 320
Ruang kerja5 × 4 × 3≈ 21208≈ 283
Gudang kecil6 × 5 × 4≈ 424010≈ 707
Bengkel menengah10 × 8 × 5≈ 1412420≈ 4708

Catatan: Estimasi ini bisa bervariasi tergantung kelembapan, jumlah orang, mesin, dan ventilasi alami yang tersedia.

Tips Memilih Exhaust Fan Sesuai CFM

  1. Selalu lebihkan sedikit kapasitas dibanding angka minimal yang Anda hitung, terutama jika ruangan tidak memiliki jendela atau ventilasi alami.
  2. Perhatikan tingkat kebisingan (dB) jika digunakan di rumah atau kantor.
  3. Pilih tipe exhaust fan yang cocok, seperti wall-mounted, ceiling-mounted, atau inline fan.
  4. Pertimbangkan kondisi lingkungan, misalnya jika ruangan lembap atau mengandung bahan kimia, pilih kipas tahan korosi.
distributor exhaust fan

Baca Juga Artikel Lainnya : Tips Ventilasi untuk Ruang Serbaguna atau Aula agar Tetap Nyaman dan Sehat

Solusi Profesional untuk Sistem Ventilasi Anda

Menghitung kapasitas CFM yang sesuai hanyalah langkah awal. Pemilihan produk, cara instalasi, dan perawatan juga akan menentukan seberapa efektif exhaust fan bekerja di ruangan Anda.

Kami menyediakan berbagai pilihan exhaust fan rumah tangga hingga industri dengan spesifikasi teknis yang sesuai untuk beragam kebutuhan—dilengkapi dengan panduan teknis dan layanan konsultasi pemilihan produk.

Silakan hubungi kami melalui WhatsApp di 08179387577 untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.

Anda juga bisa melihat dan membeli produk kami di Official Store SHOPEE dan TOKOPEDIA

Jangan ragu untuk memilih exhaust fan dengan kapasitas yang tepat. Ventilasi yang efisien bukan hanya membuat ruangan lebih nyaman, tapi juga lebih sehat dan aman untuk jangka panjang.