
Ventilasi di dalam pabrik bukan hanya sekadar persoalan teknis, tetapi juga menyangkut kesehatan, keselamatan, dan produktivitas tenaga kerja. Banyak pengelola bangunan industri berpikir bahwa yang penting adalah ada exhaust fan atau ducting yang mengalirkan udara, tanpa mempertimbangkan jumlah pekerja di dalamnya. Padahal, ini adalah kesalahan umum yang bisa berakibat serius dalam jangka panjang.
Lantas, mengapa jumlah pekerja sangat krusial dalam perhitungan sistem ventilasi? Artikel ini akan membahas alasannya secara teknis dan aplikatif, khususnya bagi pemilik pabrik, gudang, atau fasilitas produksi di Indonesia.
Baca Juga Artikel Lainnya : Apakah Exhaust Fan Bisa Hidup 24 Jam?
Ventilasi Bukan Sekadar Aliran Udara
Ventilasi di pabrik berfungsi untuk:
- Menggantikan udara kotor dengan udara bersih
- Menurunkan kadar panas, debu, dan uap berbahaya
- Menjaga kadar oksigen tetap stabil
- Mencegah akumulasi gas beracun dan partikel mikro
Namun, setiap manusia yang berada di dalam ruangan juga menjadi “sumber kontaminasi udara”, baik melalui karbon dioksida (CO₂), kelembapan dari napas, hingga suhu tubuh yang ikut menaikkan temperatur sekitar.
Semakin banyak orang di dalam ruang tertutup, maka semakin besar kebutuhan ventilasi agar kualitas udara tetap aman dan segar.
Standar Ventilasi Berdasarkan Jumlah Orang
Di banyak negara, termasuk Indonesia, perencanaan ventilasi pabrik mengacu pada jumlah minimum aliran udara segar per orang.
Menurut SNI 03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara, kebutuhan udara segar untuk ruang industri bisa berkisar antara:
- 10–20 liter/detik per orang, tergantung jenis aktivitas dan jenis ruangannya.
- Untuk ruangan yang menghasilkan debu, uap, atau panas tinggi, bisa mencapai 25–40 liter/detik per orang.
Jadi, jika dalam satu area terdapat 50 pekerja, maka kebutuhan udara segarnya minimal:
50 pekerja x 20 liter/detik = 1.000 liter/detik (setara 60.000 liter/menit atau 2.119 CFM)
Angka ini menjadi dasar dalam menentukan kapasitas fan atau blower yang perlu dipasang.
Risiko Jika Tidak Dihitung Berdasarkan Jumlah Pekerja
1. Kadar Oksigen Menurun
Semakin banyak orang, semakin cepat oksigen di ruangan habis. Jika tidak di imbangi ventilasi yang cukup, pekerja bisa mengalami pusing, lelah cepat, hingga sesak napas.
2. Kelembapan Meningkat
Napas manusia mengandung uap air. Jika tidak di buang dengan benar, ruangan jadi pengap dan lembap. Ini adalah tempat ideal bagi jamur dan bakteri tumbuh.
3. Suhu dan Polusi Udara Meningkat
Tubuh manusia memancarkan panas, dan aktivitas produksi juga menghasilkan panas. Kombinasi keduanya bisa membuat ruangan terasa gerah dan menurunkan konsentrasi kerja.
4. Produktivitas Menurun
Kualitas udara yang buruk berpengaruh langsung pada fokus, daya tahan, dan mood pekerja. Tanpa ventilasi cukup, produktivitas bisa anjlok tanpa di sadari.
5. Potensi Pelanggaran K3
Jika di temukan pelanggaran standar ventilasi dalam inspeksi, perusahaan bisa mendapat teguran atau sanksi dari pihak berwenang.
Bukan Hanya Luas Ruangan, Tapi Juga Kepadatan Orang
Banyak pabrik memiliki ruang kerja yang luas, tetapi di isi oleh ratusan orang dalam satu waktu. Dalam kasus ini, menghitung ventilasi hanya berdasarkan volume ruang (panjang x lebar x tinggi) tidak cukup.
Justru jumlah pekerja aktif menjadi indikator yang lebih akurat untuk:
- Menentukan jumlah exhaust fan
- Menentukan kebutuhan air intake (jalur masuk udara)
- Merancang sistem positive/negative pressure
- Menyesuaikan dengan beban kerja mesin dan peralatan lain
Tips Mendesain Ventilasi Berdasarkan Jumlah Pekerja
- Lakukan audit jumlah pekerja di setiap shift
- Gunakan kalkulator CFM berdasarkan aktivitas industri
- Sesuaikan lokasi dan tinggi pemasangan fan untuk memaksimalkan aliran udara
- Pertimbangkan sistem otomatis seperti fan dengan sensor suhu/kelembapan
- Konsultasikan dengan penyedia sistem ventilasi profesional yang memahami standar lokal

Baca Juga Artikel Lainnya : Solusi Ventilasi Ruangan dengan Banyak Alat Elektronik
Penutupan
Ventilasi yang baik bukan hanya soal “angin mengalir”, tetapi soal perhitungan matang berdasarkan jumlah manusia di dalamnya. Dalam konteks pabrik, hal ini menyangkut keselamatan kerja, efisiensi produksi, dan kepatuhan hukum.
Jangan sampai karena ventilasi tidak optimal, performa pekerja turun dan mesin cepat panas. Solusinya, rancang sistem ventilasi dengan mempertimbangkan jumlah pekerja, aktivitas kerja, dan kapasitas udara yang harus di ganti setiap jam.
Konsultasikan Kebutuhan Ventilasi Pabrik Anda Sekarang
Bingung menghitung kebutuhan fan berdasarkan jumlah pekerja di pabrik Anda? Atau ingin pasang fan industri dengan kapasitas sesuai standar?
📲 Hubungi kami langsung via WhatsApp 08179387577
🛒 Atau kunjungi Official Store kami di SHOPEE dan TOKOPEDIA
Kami menyediakan produk exhaust fan dan blower industri yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ventilasi pabrik berdasarkan standar teknis dan jumlah pekerja aktif. Pastikan ruang kerja Anda aman, segar, dan efisien setiap hari!